Lima Tips untuk Meningkatkan Kualitas Diri Pemuda di Indonesia
Pemuda, apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata pemuda?, Penerus bangsa?, Anak milenial?, Generasi muda?, Harapan Negara?, atau apapun itu?.
Bila dibuka kembali lembaran sejarah, diketahuilah
bahwa lahirnya suatu peradaban di bumi manapun tidak terlepas dari peran
pemuda. Kita ambil contoh revolusi industri di Inggris yang digerakkan oleh pemuda,
yaitu pemudanya berpacu dalam teknologi. Diantara mereka adalah Alexander
Graham Bell, James Watt, dan lain lain.
Kemudian Revolusi Perancis atau lebih dikenal dengan
revolusi pemerintahan. Revolusi ini digerakkan oleh para pemuda yang berjiwa
nasionalis, merekalah yang menggulingkan raja Louis ke-17, yang akhirnya
dieksekusi mati.
Lalu di Jepang, setelah negeri Sakura itu diluluh
lantakkan oleh tentara sekutu dengan bom atom di kota Hirosima dan Nagasaki,
kalau itu mulailah dunia memandang Jepang sebelah mata dan mengganggap Jepang
telah lumpuh. Dunia memandang pesimis Jepang akan bangkit.
Pesimisnya masyarakat dunia didukung oleh fakta ilmiah
yaitu berupa radiasi uranium, remanansi molekul atom yang masih aktif hingga
sekarang, meskipun itu dalam takaran kecil. Akan tetapi Jepang menepis pandangan
itu, dengan semangat “bushido” Jepang bangkit kembali. Semangat yang dikobarkan
Kaisar Tenno Haika itu, tidak terlepas dari dukungan pemudanya.
Di Indonesia, perjuangan untuk merebut kemerdekaan
hingga pembacaan teks proklamasi juga atas dukungan pemuda. Begitu pula halnya dengan
peralihan kekuasaan dari orde lama ke orde baru hingga ke orde reformasipun
juga digerakkan oleh pemuda, khususnya Mahasiswa.
Dari beberapa contoh catatan sejarah di atas
membuktikan bahwa, tidak ada perubahan besar untuk kemajuan bangsa, baik di
Indonesia maupun di dunia tanpa adanya peran dan sumbangsih pemuda. Boleh
dikatakan jika tanpa pemuda, mustahil Indonesia bisa merdeka.
Di sini kita bisa melihat betapa besarnya peran pemuda
dalam kemerdekaan Indonesia, pantas jika dikatakan pemuda adalah penentu maju
mundurnya suatu negara. Sebab, terbukti sejak dulu kala pemuda merupakan tulang
punggung negara dan penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya.
Pemuda adalah harapan bangsa. Di tangan merekalah
terletak baik dan buruknya suatu bangsa. Ketika pemudanya baik, maka baiklah
bangsa itu. Sebaliknya, bila pemudanya buruk (berakhlak buruk), maka bangsa itu
tinggal menunggu datangnya kehancuran.
Di pundak pemuda, terdapat bermacam-macam harapan,
terutama dari generasi pendahulu. Hal ini karena mereka diharapkan dapat
menjadi generasi penerus, yang akan melanjutkannya, dan generasi yang harus
mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Lalu yang menjadi
pertanyaan, siapakah sebenarnya pemuda itu?
Menurut Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, tertuang bahwa; “Pemuda
adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memasuki periode penting pertumbuhan
dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) dan 30 (tiga puluh) tahun.
Berbagai hal yang berkaitan dengan kepemudaan seperti potensi, tanggung jawab,
hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda”.
Secara
internasional, World Health Organization (WHO)
menyebut sebagai “young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan
usia 10-19 tahun disebut “adolescenea” atau remaja.
Pemuda
adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan
dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda
merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang.
Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya.
Menilik
dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan
psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan
aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda
ini disebut dengan “semangat pembaharu”.
Setelah melihat dari beberapa pengertian
tentang pemuda di atas, bisa di simpulkan bahwa pemuda adalah mereka yang
berusia antara 10-30 tahun dan mereka adalah generasi penerus bangsa yang
sangat penting dan bahkan tak ternilai harganya, karena kemajuan atau
kehancuran bangsa dan negara tergantung pada para pemuda sebagai agen
perubahan.
Bagaimana
Cara Meningkatkan Kualitas Diri Pemuda Khususnya Pemuda di Indonesia?
Perlu di sadari
bahwa untuk meningkatkan kualitas diri pemuda Indonesia, harus dimulai dari
diri anda sendiri. Sebab, anda adalah pemuda Indonesia yang nantinya akan
memimpin Indonesia di masa depan.
Sebagai
pemuda Indonesia, sudah sepatutnya untuk anda bisa membawa Indonesia lebih dikenal
oleh dunia dengan citra yang lebih baik lagi dari sekarang. Untuk dapat membawa
Indonesia menjadi negara maju dan dapat bersaing. Tentunya hal ini tidak bisa
dilakukan dalam waktu satu atau dua bulan ke depan, ada proses panjang yang
harus dilakukan secara konsisten.
Untuk
itu terdapat lima cara dalam meningkatkan kualitas pemuda Indonesia, antara
lain:
Pertama Memperluas Wawasan. Jadilah orang yang memiliki wawasan luas, sebab dengan
memiliki wawasan yang luas akan memudahkan anda dalam menjalin hubungan baik,
baik itu berupa hubungan pertemanan mauupun bisnis. Banyak cara yang
bisa Anda lakukan untuk memperluas wawasan anda, salah satunya dengan cara
banyak membaca buku.
Seperti yang kita ketahui bahwa, “buku adalah jendela
dunia”. Ungkapan ini memang benar adanya. Karena dengan membaca buku banyak hal
yang bisa anda pelajari. Namun jika Anda bukan tipe orang yang suka membaca, sebaiknya latihlah diri Anda dari
sekarang dengan membaca buku bertema ringan terlebih dahulu.
Kedua Ikut Pelatihan Khusus, meskipun anda telah mengikuti pendidikan
formal. Tidak ada salahnya untuk anda ikut serta dalam pelatihan khusus, hal
ini bertujuan untuk menambah ilmu pada
diri Anda.
Pemerintah
bersama dengan beberapa lembaga seperti Balai Latian Kerja (BLK), telah
mengadakan pelatihan khusus yang bisa di ikuti oleh pemuda, seperti kejuruan
komputer, menjahit, tata boga dan lain-lain. Pelatihan khusus tersebut untuk
meningkatkan soft skill para pemuda agar nantinya pemuda dapat ahli dan benar-benar
menguasai dalam bidang tersebut.
Ketiga Asah Kemampuan Anda. Misalnya jika anda memiliki kemampuan berbahasa asing tidak ada
salahnya jika anda mempraktikkannya dengan cara mencoba berbicara dengan orang
asing.
Lakukan
hal ini sesering mungkin yang anda bisa, sebab ketika anda memiliki kemampuan
dan hal itu tidak pernah anda gunakan. Maka, perlahan-lahan kemampuan yang anda
miliki akan hilang. Oleh karena itu, asah kemampuan anda sesering mungkin.
Apapun jenis kemampuan itu, asahlah secara terus menerus agar kualitas diri anda dapat berkembang dan tetap terjaga.
Keempat tunjukkanlah bakat anda dan Jangan mudah mengeluh. Tidak dapat di pungkiri bahwa mayoritas dari pemuda Indonesia
memiliki sisi buruk pada diri mereka yaitu mudah mengeluh. Alangkah baiknya jika
anda membuang semua kejelekan itu, dan menggantinya dengan cara menunjukkan
bakat anda di suatu bidang.
Jika
anda memiliki bakat dalam bermusik misalnya, maka buatlah karya musik anda
dengan sebaik-baiknya. Untuk itu buktikan dan tunjukkan kepada dunia bahwa anda
adalah pemuda Indonesia yang berkualitas dan memiliki nilai semangat juang
tinggi.
Kelima Jauhi
Narkoba, untuk dapat meningkatkan kualitas pemuda Indonesia, sebaiknya tidak
menggunakan Narkoba. Sebab, Narkoba sangat merugikan dalam aspek apapun. Patut
diperhatikan bahwa, ketika anda menggunakan Narkoba hidup anda akan berakhir
dengan keterpurukan. Bahkan tidak hanya anda yang akan merasakan hal ini,
tetapi juga keluarga, teman dan orang terdekat anda juga akan ikut terkena
dampaknya.
Jangan
percaya apabila ada orang yang berkata bahwa Narkoba dapat membuat semangat,
dan membuat anda sukses. Karena dampak buruk Narkoba bisa anda lihat dari
berbagai media. Berapa banyak orang yang awalnya sukses kemudian menggunakan Narkoba
lalu mereka menjadi terpuruk ketika menggunakan Narkoba. Ingat, orang sukses
tidak akan menggunakan Narkoba.
terima
kasih, itu adalah sedikit pengatahuan tentang pemuda dan lima tips untuk
meningkatkan kualitas diri pemuda yang dapat penulis berikan. Semoga apa yang tertulis
tersebut dapat di fahami dan syukur-syukur di implementasikan dalam kehidupan,
Amiin.
![]() |
Penulis : M. Ainun Najib adalah Mahasiswa Prodi PAI, anggota PMII
Rayon Raden Paku, UKM Griya cendekia dan UKM LPM Spektrum UNUGIRI
WA :
089513734988
Email : mainunnajib9999@gmail.com