Mengawali Sikap Disiplin dengan Plan Schedule
Oleh: Fadhillatun Ni'mah
Semenjak duduk di bangku sekolah menengah atas, aku mulai memikirkan langkah gerak apa yang harus aku lakukan. Hari ini, besok, dan di masa mendatang.
Saat itulah, aku memulainya dengan menata jadwal-jadwal kegiatan, yang harus aku lakukan untuk satu Minggu kedepan. Dari situ pula, aku bisa mulai menghargai bagaimana pentingnya waktu dalam kehidupan.
Salah satu motivasi tentang waktu, yang selalu aku pegang teguh dari Samuel Smiles.
"Kerugian materi dapat digantikan dengan industri, kerugian pengetahuan dapat digantikan dengan belajar, kehilangan kesehatan dapat digantikan dengan kendali diri sendiri atau obat-obatan. Namun, waktu yang kita lewati akan hilang selama-lamanya."
Maka dari itu, aku selalu menerapkan plan schedule agar lebih teratur dalam menjalankan aktifitas keseharianku. Selain itu, dengan menerapkan plan schedule juga bisa melatih kita menjadi lebih disiplin, dan tidak akan merasakan lagi yang namanya waktu akan terbuang sia-sia.
Seperti suatu kasus dalam dunia perkuliahan, tugas yang dikerjakan terburu-buru untuk mengejar detlain. Pasti tidak akan sama hasilnya, dengan tugas yang dikerjakan jauh-jauh hari secara rapi, dan akan lebih bernilai mutunya atau berkualitas.
Dari situ akan terlihat, mana pribadi yang lebih me-manage waktunya, dengan yang menganggap gampang perihal waktunya.
Seseorang yang bisa menghargai waktunya, dengan menerapkan plan schedule. Bisa jadi dia orang yang sangat beruntung. Jika plan A yang dia harapkan meleset, maka dia sudah memiliki plan B, untuk melihat situasi yang dialami di masa mendatang.
Otomatis akan berbeda, orang yang hidupnya menerapkan plan schedule dengan yang orang tidak. Saya sendiri merasakan, dengan adanya plan schedule, kehidupan saya semakin terarah.
Seperti yang dikatakan Samuel Smiles, bahwa waktu yang kita lewati akan hilang selama-lamanya. Manfaatkan waktumu, rencanakan masa depanmu, tuangkan tinta sejarah melalui caramu sendiri.
Penulis adalah kader PMII Rayon Raden Paku. Yang pernah tergores luka, sebab cinta. Namun, kini bangkit dengan goresan tinta.