blogkoding cineblog scscrc123 indoblog Kehidupan dan Segala Hikmah yang Dapat Dipetik - diksipergerakan
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kehidupan dan Segala Hikmah yang Dapat Dipetik


Senja ini saya melihat berbagai ciptaan Tuhan yang memperlihatkan kebesarannya. Salah satunya saya melihat berbagai macam sifatnya yang berbeda-beda. Ada yang keras kepala, ada yang lemah lembut, adapun yang tidak mempunyai pendirian, dan juga ada yang pemalas. 

Memang tuhan mempunyai sifatnya yang Maha Agung dengan memperlihatkan keanekaragaman sifat sifat manusia yang saat ini berada didepan mata saya.

Keanekaragaman mereka semua bisa menjadi keharmonisan sendiri karena apa? Manusia adalah makhluk sosial yang mana mereka membutuhkan makhluk lain untuk bertahan hidup dan tidak bisa hidup seorang diri tanpa ada seseorang yang membantunya bertahan hidup.

Saya pernah mendengarkan pemikiran Scorates "kebahagiaan adalah kebersamaan".saya setuju dengan pemikiran tersebut karena saya bahagia saat berada bersama dengan orang orang. 
Ketika kita tidak mau bersyukur atas nikmat tuhan yang telah diturunkan pada saat ini. Maka kita tidak akan merasakan kebahagiaan yang mana kita terus mengalami kegelisahan terus menerus tanpa henti sedetikpun. 

Kemudian kita harus bagaimana? Yang kita perbuat adalah terus bersyukur atas nikmat Tuhan yang diturunkan saat ini. Walaupun itu berupa musibah. 

Banyak orang yang bertanya tanya kenapa kok musibah bisa menjadi nikmat? Nah gini ya jawabannya Tuhan memberikan musibah kepada Hambanya  sesuai apa yang kemampuannya dan ada hikmah tersembunyi dari musibah tersebut. 

Contoh musibah adalah bom nuklir  yang berada di kota Horosima dan Nagasaki pada tahun 1945. Bom tersebut telah menewaskan tidak hanya manusia namun juga ekosistem yang berada di kota tersebut. Nah apa hikmahnya, kan masih bertanya-tanya. 

Hikmahnya adalah Hirosima dan Nagasaki dapat memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologinya atau biasa disebut IPTEK. 
Kemajuan IPTEK di Horosima dan Nagasaki bisa berkembang sangat pesat karena banyak orang memikirkan cara agar dapat mengembangkan kota yang telah rata dengan tanah.

Penulis, Muhammad Faiz Dzinnuha