Refleksi Hari HAM, Keadlilan HAM Apakah Masih Ada?
Manusia memiliki hak, hak dalam menyuarakan keluh kesahnya. Apalagi hak untuk memberi kritik dan saran. Mari kita merefleksikan Hari HAM dengan apa yang kita bisa lakukan saat ini.
Tepat pada Kamis, (10/12/2020). Diperingati sebagai Hari Hak Asasi Manusia, atau sering disingkat dengan sebutan HAM.
Semenjak dideklerasikan hari Hak Asasi Manusia (HAM) pada tahun 1950 hingga saat ini tahun 2020, apakah kita semua sudah merasakan hak kebebasan masing-masing, termasuk mengenai keadilan?
HAM pertama kali dideklerasikan karena di latar belakangi pasukan Raja Cyrus The Greath, raja Persia kuno, yang berhasil menaklukkan kota Babylon pada tahun 539 Sebelum Masehi (SM)
Penaklukan tersebut membawa kemajuan besar bagi peradaban manusia. Ia membebaskan para budak dan memberi mereka kebebasan untuk memilih agama sesuai apa yang mereka inginkan. Akhirnya, catatan sejarah tersebut diakui sebagai piagam Hak Asasi Manusia (HAM) pertama di Dunia.
Sebagai mahasiswa sudah semestinya kita memperjuangkan hak dan kewajiban yang seharusnya kita dapatkan. Membantu kaum mustad’afin untuk memperoleh haknya. Apalagi hak hidup sejahtera, merderka dan keamanan kehidupan. Mendapat jaminan hukum itu menjadi hak bagi semua warga Negara.
Nah, sering kita jumpai beberapa kasus mengenai keadilan yang seolah-olah tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hal ini tidak bisa kita biarkan semena-mena, karena akan membuat kalangan menengah ke bawah semakin tertekan oleh para penguasa Negara. Bisa-bisa menjadi budak di Negaranya sendiri tanpa mendapatkan payung hukum.
Lantas di mana peran HAM yang menjamin warga negaranya mendapatkan perlindungan hukum? Kita sebagai mahasiswa bertanggung jawab penuh, dalam proses pengawalan pemerataan keadilan HAM di Indonesia.
Indonesia negara yang kaya dengan berjuta kekayaan alamnya. Jadi, warga negara berhak mendapatkan kemerdekaan berupa pemerataan sosial. Bukan lagi saatnya kita dijajah oleh negara-negara tetangga yang mengincar hasil rempah-rempah di Negara Indonesia.
Dengan dideklarasikannya hari Hak Asasi Manusia (HAM) untuk kaum humanisme, kita bisa mulai berbenah dan saling bersinergi untuk membangun negeri.
Mahasiswa langkahmu sangat dibutuhkan, peranmu menjadi agen of control sosial yang mampu menjembatani rakyat, suaramu akan didengar oleh para penguasa Negara. Semoga di tahun 2020 ini menjadi awal yang baik bagi seluruh warga negara Indonesia mendapatkan perlakuan HAM yang merata.
Penulis, Fadhillatun Ni'mah